Tak ada sebutir benih pun di muka bumi yang tumbuh tanpa seizinNya
Begitu juga dengan bunga tidur. Bahkan meski dalam penjagaanNya, setan masih bisa masuk dan mengganggu.
Selalu, lebih baik kubiarkan bunga tidur itu berlalu, tak perlu membawanya untuk hadir saat kubuka mata setiap paginya.
Namun baru saja berlalu, ia hadir dalam bentuk yang tak sama dengan bunga tidurku sebelumnya. Bagaimana bisa ia keluar dari tidurku saat aku bahkan tak pernah membawanya?
Aku sudah bersusah payah membangun batas antara tidur dan terjagaku. Namun, sepertinya harus kubangun kembali dari awal sejak ia berhasil menerobos batasnya hanya dengan satu kode kehadirannya kemudian hilang tanpa jejak. Benar-benar layaknya bunga tidur, sesekali datang, sesudah itu menghilang.
Harus kuakui, aku belum sekuat itu. Biar menjadi bunga tidur saja sekalipun butuh ribuan malam hingga akhirnya aku tak ingat lagi.
0 komentar:
Posting Komentar